Industri Tekstil Indonesia Berduka: Kasasi PT Sritex Ditolak oleh MA
PT Sritex Tetap Dinyatakan Pailit
Industri tekstil Indonesia masih berada dalam duka mendalam. Upaya kasasi yang diajukan oleh PT Sritex ternyata ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). Hal ini berarti PT Sritex tetap dalam status pailit.
Dampak Luas Pailit PT Sritex
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengungkapkan kekhawatiran atas dampak pailit PT Sritex. Sistem produksi dan distribusi dapat terkendala, para pekerja terancam kehilangan pekerjaan, dan potensi PHK besar-besaran mengintai.
Desakan Fraksi PAN untuk Menyelamatkan Karyawan PT Sritex
Fraksi PAN mendesak pemerintah untuk mengambil langkah yang diperlukan guna menyelamatkan para karyawan PT Sritex. Saleh menegaskan pentingnya berbagai upaya untuk melindungi lebih dari 50.000 karyawan yang terdampak.
Janji Menteri Perindustrian untuk Menjaga Karyawan
Sebelum putusan MA, Menteri Perindustrian berjanji kepada Komisi VII bahwa pemerintah akan menjaga dan menyelamatkan para karyawan PT Sritex. Upaya akan dilakukan agar tidak ada yang di-PHK dan kehilangan pekerjaan.
Komitmen Pemerintah dan Presiden Prabowo
Wakil Ketua Umum DPP PAN mengingatkan janji Menteri Perindustrian yang didasarkan atas arahan Presiden Prabowo untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan PT Sritex. Komitmen ini harus dijalankan dengan taktis dan sistematis.
Suasana Sulit dan Perlunya Keterbukaan Pemerintah
Situasi yang sulit membutuhkan pendekatan yang taktis dan berdasarkan hukum untuk menjaga keberlangsungan PT Sritex. Keterbukaan pemerintah dalam menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil sangat penting untuk memberikan kepastian kepada masyarakat.
Kesimpulan
Dengan ditolaknya kasasi PT Sritex oleh MA, industri tekstil Indonesia harus bersiap menghadapi tantangan yang lebih besar. Perlunya kerjasama antara pemerintah, parlemen, dan pihak terkait untuk menyelamatkan ribuan karyawan PT Sritex dari ancaman PHK. Keterbukaan dan komitmen pemerintah sangat dibutuhkan dalam menghadapi situasi sulit ini.
