Presiden Gus Miftah Tegur Gus Umar: “Jangan Hina Orang Tak Mampu dengan Kata-kata Kotor!”

Berita, Nasional27 Dilihat

Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, menuai sorotan atas pernyataannya yang kontroversial. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ia menyebut penjual es teh dengan kata-kata yang kurang pantas. Reaksi dari masyarakat pun bermacam-macam, termasuk dari kader Partai Kebangkitan Bangsa Umar Hasibuan atau Gus Umar.

Dalam video tersebut, terlihat Gus Miftah sedang berbicara di hadapan banyak orang. Di antara kerumunan orang tersebut, ada seorang pria yang menjajakan air mineral dan es teh. Ketika pria tersebut menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Miftah, sang utusan khusus presiden itu menanggapi dengan kata-kata yang menyinggung.

Umar Hasibuan menyoroti perilaku Miftah dalam video tersebut. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menghina orang lain, apalagi menggunakan kata-kata kasar seperti yang dilakukan oleh Gus Miftah. Ia juga menegaskan bahwa dalam berdakwah, seharusnya tidak ada ruang untuk menghina, membully, atau merendahkan orang lain.

Meskipun Miftah mungkin bermaksud bercanda, namun cara berbicaranya yang kasar tidak dapat diterima. Umar menyatakan bahwa bercanda yang merendahkan orang lain tidaklah lucu. Ia pun meminta pendapat dari masyarakat mengenai perilaku Miftah dalam video tersebut.

Gus Miftah sendiri dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Istana Negara pada tanggal 22 Oktober. Presiden Prabowo Subianto meminta Miftah untuk membangun komunikasi internasional mengenai moderasi dan toleransi beragama. Sebagai seorang utusan khusus presiden, tugasnya adalah mengawal isu-isu kerukunan di Indonesia.

Gus Miftah dikenal sebagai seorang pendakwah ternama di Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Dalam perannya sebagai utusan khusus presiden, ia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun kerukunan beragama di tanah air.

Meskipun kontroversi mengenai pernyataan Gus Miftah masih hangat diperbincangkan, namun hal ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semua. Penting untuk selalu menghormati orang lain dan berbicara dengan kata-kata yang sopan. Kritik dan masukan yang membangun tentu lebih efektif daripada merendahkan orang lain. Semoga ke depannya, Gus Miftah dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya berkomunikasi dengan baik dan penuh rasa hormat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *