Penegakan Hukum di Indonesia: Kritik Tajam dari Ustaz Hilmi Firdausi
Sebuah kritik tajam terhadap penegakan hukum di Indonesia dilontarkan oleh Ustaz Hilmi Firdausi, seorang dai yang juga pemilik SIT Daarul Fikri dan pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah. Kritik ini muncul setelah vonis ringan yang dijatuhkan kepada Harvey Moeis dalam kasus korupsi. Menurut Ustaz Hilmi, fenomena ini mencerminkan lemahnya penegakan hukum di Indonesia, terutama dalam kasus korupsi.
Politisasi Agama dalam Persidangan
Ustaz Hilmi juga menyoroti pola yang sering terjadi di persidangan para terdakwa korupsi, di mana mereka berupaya tampil religius dan sopan di hadapan hakim untuk mendapatkan vonis yang lebih ringan. Hal ini terlihat dari pakaian yang dipilih oleh para terdakwa, seperti memakai baju koko, kemeja rapi, atau wanita yang mengenakan hijab untuk membungkus perbuatan tidak benar yang mereka lakukan.
Menurut Ustaz Hilmi, politisasi agama dan penampilan yang religius ini hanya sebagai upaya para terdakwa untuk memengaruhi putusan hakim. Mereka juga sering memainkan cerita emosional tentang kondisi keluarga mereka untuk mendapatkan simpati hakim dan mempengaruhi putusan.
Mafia Peradilan dan Dampaknya
Selain itu, Ustaz Hilmi juga menyinggung keberadaan mafia peradilan yang dianggapnya memperparah tatanan hukum di Indonesia. Keberadaan mafia peradilan ini membuat penegakan hukum semakin terpuruk dan merugikan masyarakat luas. Jika hal ini terus dibiarkan, tatanan hukum di Indonesia akan semakin rusak.
Hilmi juga menekankan bahwa hukuman ringan bagi koruptor menciptakan efek domino yang merugikan masyarakat luas. Vonis ringan justru membuat korupsi semakin merajalela karena tidak memberikan efek jera kepada para pelaku. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada kemajuan dan keadilan di Indonesia.
Panggilan untuk Perbaikan Sistem Hukum
Ustaz Hilmi Firdausi berharap agar sistem hukum di Indonesia dapat diperbaiki dan diperkuat, sehingga penegakan hukum bisa berjalan dengan baik dan adil. Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam memerangi korupsi dan memperjuangkan keadilan di tanah air.
Sebagai seorang dai dan pemuka agama, Ustaz Hilmi juga mengajak para ulama dan cendekiawan muslim untuk ikut serta dalam memberikan solusi dan pemikiran yang konstruktif dalam upaya memperbaiki sistem hukum dan memberantas korupsi di Indonesia.