Refleksi Kehidupan Menurut Habib Jafar
Menemukan Makna Kehidupan yang Abadi
Dalam sebuah refleksi yang diungkapkan oleh Habib Jafar, ia mengajak masyarakat untuk menggali nilai-nilai kehidupan yang abadi dan relevan dalam berbagai situasi. Habib Jafar menegaskan bahwa pembelajaran utama dalam hidup bukan tentang membicarakan orang atau peristiwa, melainkan memahami dan mengambil hikmah dari nilai-nilai yang ada. “Siapa yang merendahkan hatinya, maka ia telah meninggikan dirinya,” ujar Habib Jafar, mengutip salah satu prinsip penting dalam kehidupan.
Manusia sebagai Makhluk Agung
Sejalan dengan nasihat dalam Surat At-Tin ayat 4, bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang agung oleh Yang Maha Agung. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menghormati mereka yang dianggap rendah, berterima kasih kepada yang berjasa, dan memaafkan mereka yang tulus meminta maaf.
Bisnis sebagai Bentuk Ibadah
Habib Jafar menekankan bahwa keberhasilan tidak hanya dilihat dari sudut ilmu bisnis, tetapi juga dari sudut ilmu Tuhan. Ia mencontohkan pedagang-pedagang Madura yang menjadikan usaha mereka sebagai bentuk ibadah. “Ada orang yang niatnya bukan hanya berbisnis untuk uang, tetapi bekerja sebagai bentuk ibadah, mencari ridha Tuhan. Dan Tuhan menjanjikan rezeki yang berlimpah dari sumber yang tak terduga,” tambah Habib Jafar.
Kembali Menata Niat
Melalui renungan ini, Habib Jafar mengingatkan kita untuk kembali menata niat, menjalani hidup dengan rendah hati, dan menjadikan setiap langkah sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan.