Fedi Nuril Meminta Maaf kepada Ketua PKB Jateng: “Imbas Tertawai Penjual Es Teh yang Digiblokin Miftah”

Berita, Nasional12 Dilihat

Aktor Fedi Nuril Soroti Ketua PKB Yusuf Chudlodri: Permintaan Maaf yang Tidak Tepat

Sebuah insiden menarik terjadi baru-baru ini yang melibatkan aktor kondang Fedi Nuril dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) M Yusuf Chudlodri. Insiden ini mencuat ketika Yusuf terlihat tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah menggobloki penjual es teh.

Alih-alih meminta maaf atas tindakannya, Yusuf justru mempersoalkan penjual es teh tersebut karena berjualan saat hujan. Hal ini menuai kritik dari Fedi Nuril, yang menyebutkan bahwa sebagai seorang ketua partai di provinsi, Yusuf seharusnya tahu cara meminta maaf dengan tepat.

Fedi Nuril bahkan membuatkan Yusuf draft permintaan maaf yang menurutnya benar. Draft tersebut berbunyi, “Saya mengaku salah. Saya minta maaf karena ikut tertawa terbahak-bahak waktu Pak Miftah mengatakan goblok ke Pak Sun, penjual es. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.”

Tak tanggung-tanggung, Fedi Nuril meminta Yusuf untuk menyalin dan menempel permintaan maaf tersebut. “Silakan di-copy paste,” ujar Fedi.

Insiden ini terjadi dalam sebuah video yang viral, di mana Yusuf duduk di samping Miftah yang sedang berbicara di hadapan banyak orang. Di sekitar mereka, terdapat seorang pria yang menjajakan air mineral dan es teh. Miftah pun melontarkan pertanyaan kepada penjual tersebut, dan ketika jawabannya dianggap kurang memuaskan, Miftah mengatakan kata goblok.

Miftah kemudian tertawa, dan Yusuf turut serta dalam tawa tersebut. Yusuf sendiri mengakui peristiwa tersebut dan menjelaskan konteksnya melalui akun media sosial pribadinya. Menurutnya, penjual es teh tersebut mengganggu konsentrasi dengan berjualan di tengah-tengah jamaah saat cuaca sedang hujan, sehingga ia diminta untuk minggir seperti penjual lainnya.

Insiden ini menuai berbagai tanggapan dari masyarakat, termasuk dari Fedi Nuril yang menyoroti sikap Yusuf dalam merespons kejadian tersebut. Semoga dengan adanya permintaan maaf yang tepat dari Yusuf, insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan etika dalam berinteraksi dengan orang lain.

Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam bertindak dan merespons situasi yang mungkin kontroversial. Kesalahpahaman dapat terjadi dengan mudah, namun dengan sikap yang bijak dan permintaan maaf yang tulus, kita dapat menghindari konflik yang tidak perlu. Semoga insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu berpikir sebelum bertindak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *